MAKALAH EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
KELAS: 2EB15
NAMA KELOMPOK:
1.
Adinda
Putri 20217142
2.
Alicia
Istiqomah 20217490
3.
Almi
Akbar 20217539
5.
Fikri
Ihsan Mulevi 20217349
6.
Hilda
Febriyani 24214988
7.
Lutfiah
Farida 20217368
8.
Nabila
Pratiwi 20217341
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
ATA 2018/2019
Puji syukur kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah Ekonomi Koperasi ini dapat terselesaikan. Makalah ini
merupakan susunan materi semester 3 di Universitas Gunadarma dan diharapkan
dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan pemahaman dasar materi Ekonomi
Koperasi di semester 3 ini sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan pembelajaran
mengenai Ekonomi Koperasi.
Selain itu
makalah ini juga dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi pelajar, mahasiswa,
atau masyarakat sebagai ide-ide abstrak yang muncul dari setiap orang yang
membangunnya demi membangun sebuah koperasi yang efektif.
Kami menyadari
sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih perlu penyempurnaan,
sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat
diperlukan.Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi dan bisa
dijadikan dasar pembelajaran bagi para pembaca.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR…………………...…………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI…………………………...……………………………………………………………...…………..2
BAB I
PEMBUKAAN……………………………………………………………………...…………………3
1.1 LATAR BELAKANG…………..............…………….…………………...………...........……….4
1.2 RUMUSAN MASALAH…...…………………….....................………………………………….4
1.3 TUJUAN…...........…………………........................………………………………………………4
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………….........…………………………..……….5
2.1 EFISIEN PERUSAHAAN KOPERASI….……………………….......................................……5
2.2
EFEKTIVITAS KOPERASI…………….....…………………....……………………………….7
2.3
PERANAN KOPERASI DI BERBAGAI KEADAAN PERSAINGAN……….................……7
2.4
PRODUKTIVITAS KOPERASI…………..……………............……………………………….8
2.5
ANALISA LAPORAN KOPERASI……………..............………………………………………8
2.5.1
NERACA……..............…………………………………………………………………………9
2.5.2
PERHITUNGAN HASIL USAHA……….......................……………………………………10
2.5.3
LAPORAN ARUS KAS…………........................…………………………………………….10
2.5.4
LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA…...............………………………………10
2.5.5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN……………….......................…………………10
BAB III
PENUTUP…………………………..…...……………………………………………………….…..11
3.1
KRITIK……………………….….....……………………………………………………………11
3.2 SARAN………………………..........................…....…………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA…………………….........................................................……………...........................…12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Koperasi di
Indonesia sejak zaman penjajahan hingga sekarang telah membuktikan dirinya
sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia.Pada zaman penjajahan Belanda dan
pendudukan Jepang, koperasi selain bergerak untuk meningkatkan taraf kehidupan
rakyat Indonesia, juga untuk membebaskan diri dari penindasan dan pemerasan
serta untuk memupuk persatuan di kalangan rakyat Indonesia.Setelah bangsa kita
memperoleh kemerdekaannya dengan jalan perebutan dari penjajah, koperasi selain
bergerak untuk mempersatukan kaum yang ekonominya lemah dan berusaha untuk
meningkatkan taraf hidupnya, juga merupakan alat perjuangan dalam meyukseskan
pembangunan Indonesia, khususnya pembangunan masyarakat desa. Koperasi
Indonesia merupakan alat demokrasi ekonomi dan alat pembangunan masyarakat,
yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang ternyata memiliki
keampuhan dalam memainkan peran-peran dalam pembangunan, sudah seharusnya untuk
dikembangkan terus dikalangan rakyat Indonesia. Sehingga dengan itu, untuk
memberi tambahan informasi mengenai Koperasi Indonesia.
1.1
Rumusan
Masalah
1)
Apakah
yang dimaksud dengan efisiensi
perusahaan koperasi?
2)
Apakah
yang dimaksud dengan efektivitas koperasi?
3)
Apasaja
peranan koperasi di berbagai keadaan persaingan?
4)
Apasaja
yang termasuk kedalam produktivitas koperasi?
5)
Bagaimana
meganalisa sebuah laporan dalam koperasi?
1.2
Tujuan
1)
Untuk
mengetahui sejauh mana pembaca mengerti maksud dari efisiensi perusahaan
koperasi
2)
Untuk
mengetahui sejauh mana pembaca mengerti maksud dari efektivitas koperasi
3)
Untuk
mengetahui sejauh mana pembaca mengerti peranan koperasi di berbagai keadaan
persaingan
4)
Untuk
mengatahui sejauh mana pembaca mengetahui apasaja yang termasuk kedalam produktivitas
koperasi
5)
Untuk
mengetahui sejauh mana pembaca mengetahui bagaimana menganalisa sebuah laporan
dalam koperasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Efisiensi Perusahaan Koperasi
Seorang
ekonom aliran klasik menyatakan bahwa efisiensi adalah tidak adanya barang
terbuang secara percuma atau penggunaan sumber daya ekonomi seefektif mungkin
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Secara lebih spesifik,
system perekonomian bias dikatakan efisien bila tidak satupun barang tambahan
yang bias diproduksi tanpa mengurangi produksi barang yang lain. Dalam
penjelasan teori produksi ekonomi mikro klasik juga diperkenalkan jenis
efisiensi, yaitu:
Ø Efisiensi
Teknik
Efisiensi teknik adalah
besaran yang menunjukkan perbandingan antara produksi sebenarnya dengan produksi
maksimum.
Ø Efisiensi
Ekonomi
Efisiensi ekonomi adalah besaran
yang menunjukkan perbandingan antara keuntungan yang sebenarnya dengan
keuntungan maksimum.
Menurut
Dezhi (2010) Efisiensi adalah penghemat input yang diukur dengan cara
membandingkan input anggaran atau seharunya (Ia) dengan input realisasi atau
sesungguhnya (Is). Jika Is ≤ Ia disebut Efisiensi. Efisiensi koperasi diukur
berdasarkan tercapainya tujuan dan system tujuan dari berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap koperasi.
Menurut
Boediono (1986) Efisiensi koperasi adalah peranan dalam pemerataan. Proses
pemerataan yang dilaksanakan lewat koperasi adalah proses pemerataan yang
mengandung pertumbuhan, dalam arti, bahwa melalui koperasi para anggota
mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk tumbuh dan meningkatkan kemampuan
ekonominya, bukan dengan memblokir kesempatan orang lain yang kebetulan tidak
ikut koperasi, tetapi dengan jalan masing-masing anggota meningkatkan dirinya,
lewat peningkatan produktifitas dan efisiensi, pemanfaatan informasi pasar dan
sebagainya yang tumbuh karena menjadi anggota koperasi. Oleh karena itu,
efisiensi harus diartikan secara luas, yaitu sebagai keadaan dimana kita bias
mencapai sasaran tertentu dengan biaya minimal atau bias mencapai sasaran
setinggi-tingginya dengan biaya tertentu. Efisiensi koperasi dapat diukur
dengan jumlah anggota yang bias diangkat dari bawah garis kemiskinan, atau
distribusi peningkatan penghasilan para anggotanya, atau besarnya efek
kerjasama yang bias disebarkan anggotanya.
Dalam
meningkatkan kemakmuran para anggotanya, Rochdale berjuang untuk bekerja secara
efisien, sehingga biaya (cost) yang dikeluarkan bidang organisasi harus dapat
ditutupi oleh penghasilan koperasi sebagai perusahaan. Secara umum efisien
merupakan perbandingan antara output dengan input. Atau dalam rumus
|
Rumus
tersebut dapat diketahui, bahwa Efisiensi merupakan perbandingan antara hasil
dalam ukuran fisik atau rupiah dan factor biaya yang dipakai untuk memperoleh
hasil tersebut.Angka yang diperoleh merupakan pengukuran perbandingan sehingga
merupakan pengukuran relative.
Pengukuran
efisiensi berdasarkan hubungan antara output dengan input dapat dijelaskan
melalui fungsi produksi Cobb Douglas:
Dimana:
Q : Kuantitas Produksi
K : Kuantitas Modal
L : Kuantitas Harga Tenaga
Kerja
bo,
b1, b2 : Parameter
Bila
rumus tersebut ditulis:
Bo :
Indeks efisiensi
Menurut
Lilis Solehati (2012) Konsepsi ekonomi pasar bahwa kelangsungan hidup
perusahaan dalam persaingan pasar (harga ditentukan oleh mekanisme pasar)
akantergantung pada kemampuan perushaan dalam menggunakan prinsip-prinsip
efisiensi, yaitu pencapaian keuntungan maksimum.
Menurut
Hendar (2005) Teori Ekonomi Mikro, dikenal konsep ekonomi pasar bahwa
kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan pasar (harga ditentukan
mekanisme pasar) akan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menggunakan
prinsip-prinsip efisiensi. Efisiensi dalam koperasi dapat diartikan sebagai
suatu usaha pencapaian keuntungan maksimum dengan memperhatikan berbagai
kendala yang ditentukan dalam keputusan rapat anggota.
Menurut
Hanel (1985) Masalah efisiensi koperasi di Negara-negara berkembang (temasuk di
Indonesia) telah menjadi bahan diskusi panjang terhadap penyebab kagagalan
koperasi, sudah mengkritisi bahwa kegagalan koperasi di Negara-negara
berkembang disebabkan karena:
· Dampak koperasi terhadap pembangunan
yang kurang atau sangat kurang dari organisasi koperasi, khususnya karena
koperasi tidak banyak memberikan sumbangan dalam mengatasi kemiskinan dan dalam
mengubah struktur kekuasaan social politik setempat bagi kepentingan golongan
masyarakat yang miskin.
· Jasa-jasa pelayanan yang diberikan oleh
organisasi koperasi seringkali dinilai tidak efisien dan tidak mengarah kepada
kebutuhan anggotanya, bahkan sebaliknya hanya memberikan manfaat bagi para
petani besar yang telah maju dan kelompok-kelompok tertentu.
· Tingkat efisiensi perusahaan-perusahaan
koperasi rendah (manajemen tidak mampu, terjadi penyelewengan, korupsi,
nepotisme).
· Tingkat ofisialisasi yang sering kali
terlampau tinggi pada koperasi (khususnya koperasi pertanian), ditandai dengan
dukungan atau bantuan dan pengawasan yang terlalu besar, struktur komunikasi
dan pengambilan keputusan memperlihatkan sama seperti pada lembaga-lembaga
birokrasi pemerintah, ketimbang sebagai suatu organisasi swadaya yang oronom,
partisipatif dan berorientasi pada anggota.
·
Terdapat kesalahan-kesalahan dalam
memberikan bantuan pembangunan internasional dan khususnya kelemahan-kelemahan
pada strategi pembangunan pemerintah yang diterapkan untuk menunjang organisasi
koperasi.
Untuk
mencoba mengatasi masalah tersebut, lebih lanjut Hanel merumuskan beberapa
rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi peruhaan koperasi yang
memiliki tugas utama dalam mempromosikan anggotanya:
o
Organisasi koperasi harus berusaha
secara efisien dan produktif, artinya koperasi harus memberikan manfaat dan menghasilkan
potensi peningkatan pelayanan yang cukup bagi anggotanya.
o
Organisasi koperasi harus efisien dan
efektif bagi anggotanya, artinya bahwa setiap anggota akan menilai bahwa
manfaat yang diperoleh karena berpartisipasi dalam usaha bersama merupakan
kontribusi yang lebih efektif dalam mencapai kepentingn dan tujuan-tujuan
ketimbang hasil yang mungkin diperoleh dari pihak lain.
o
Jalam jangka panjang, koperasi harus
memberikan kepada setiap anggotanya suatu saldo positif antara pemandaatan
(insentif) yang diperolehnya dari koperasi dan sumbangan (konstribusi) yang
diberikan kepada koperasi,
o
Koperasi harus mampu menghindari
terjadinya situasi dimana pemanfaatan yang dihasilkan oleh usaha/
o
Efisiensi dinamis (dinamyc efficiency)
Adalah efisiensi yang biasa dikaitkan
dengan tingkat oprimasi karena ada perubahan teknologi akan membawa dampak
terhadap output yang dihasilkan. Tentu saja teknologi baru akan dipakai jika
menghasilkan produktivitas yang lebih daripada sebelumnya.
o
Efisiensi social
Sering dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya dan
dana secara tepat, karena tidak menimbulkan biaya-biaya atau beban social.
2.2 Efektivitas
Koperasi
Menurut
Kumoroto (2005) Efektivitas adalah suatu pengukuran terhadap penyelesaian suatu
pekerjaan terentu dalam suatu organisasi.
Menurut
keban (dalam buku Herbani pasolong 2010) mengatakan bahwa suatu organisasi
dapat dikatakan efektif kalau tujuan organisasi atau nilai-nilai sebagaimana
ditetapkan dalam visi tercapai.
2.3 Peranan Koperasi di
Berbagai Keadaan Persaingan
v Koperasi
Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing
sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satupun
dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku, barang dan jasa yang dijual
dipasar adalah homogeny, terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna, setiap
produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar.
Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna
yaitu:
§ Adanya
penjual dan pembeli yang sangat banyak
§ Produk
yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogeny)
§ Perusahaan
bebas untuk masuk dan keluar
§ Para
pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna
v Koperasi
dalam Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah
suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai
pasar.Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut
sebagai “monopolis”.
Ciri-ciri pasar monopoli yaitu:
§ Banyak
penjual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
§ Produk
yang dihasilkan tidak sejenis (tidak homogen)
§ Ada
produk substitusinya
§ Keluar
atau masuk ke industry relative mudah
§ Harga
produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan
penjualnya
v Koperasi
dalam Pasar Oligopoli
Pasar oligopoly adalah pasar dimana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.Umumnya jumlah
perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Ciri-ciri pasar oligopoli yaitu:
§ Terdapat
banyak pembeli dipasar
§ Hanya
ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar
§ Umumnya
adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
§ Produk
yang dijual bias bersifat sejenis, namun bias berbeda mutunya
§ Adanya
hambatan bagi pesaing baru
2.4 Produktivitas
Koperasi
Ø Efisiensi
penggunaan sumber-sumber organisasi.
Ø Ukuran
sejauh mana koperasi menggunakan sumber daya dan dana untuk memperoleh
pendapatan atau meraih benefit ekonomi dan social.
Ø Pertumbuhan
yaitu adanya peningkatan kuantitas asset usaha, jasa, perolehan pendapat dan
lain-lain.
2.5 Analisa Laporan
Koperasi
Laporan
keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercaya kepadanya. Laporan keuangan koperasi yang disusun berdasarkan PSAK,
akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami, mempunyai
relevansi, keandalan, dan mempunyai daya banding yang tinggi. Sebaliknya jika
laporan keuangan koperasi disusun tidak berdasarkan standar dan prinsip yang
berlaku, dapat menyesatkan penggunanya.
Setelah
tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
diselenggarakan rapat anggota tahunan, pengurus menyusun laporan keuangan
tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:
ü Perhitungan
tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan
perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas
dokumen tersebut.
ü Keadaan
dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Laporan
keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus.Apabila
salah seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota
yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara tertulis.Persetujuan
terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan tahunan merupakan
penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.
Bentuk
dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tentang
Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998). Laporan keuangan koperasi meliputi:
2.5.1 Neraca
Neraca
menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada
waktu tertentu.
Aktiva
yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya dan tidak dapat dijual
untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai aktiva lain-lain.Sifat
keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam catatan laporan
keuangan.Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi,
tidak diakui sebagai aktiva, dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan
keuangan.Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas diakui
sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh
temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Ekuitas
koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau
simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan, cadangan, dan sisa hasil
usaha belum dibagi. Ekuitas ini dicatat sebesar nilai nominalnya.Simpanan pokok
dan simpanan wajib yang belum diterima disajikan sebagai piutang simpanan pokok
dan piutang simpanan wajib.Kelebihan setoran simpanan pokok dan simpanan wajib
anggota baru diatas nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wahib anggota
pendiri diakui sebagai Modal Penyetaraan Partisipasi Anggota.
2.5.2 Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan
hasil usaha (PHU) harus memuat hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi
kotor dengan non-anggota.
2.5.3 Laporan Arus Kas
Laporan
arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal,
sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode
tertentu.
2.5.4 Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Dalam
hal sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang
diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku dapat
dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk
anggota.
Laporan
promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang
diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut
mencakup 4 (empat) unsur yaitu:
§ Manfaat
ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.
§ Manfaat
ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
§ Manfaat
ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
§ Manfaat
ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
.
2.5.5
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan
menyajikan pengungkapan yang memuat:
§ Perlakukan
akuntansi mengenai pengakuan pendapat dan beban sehubungan dengan transaksi
koperasi dengan anggota dan non-anggota, kebijakan akuntansi tentang aktiva
tetap, penilaian persediaan, dan sebagainya, dasar penetapan harga pelayanan
kepada anggota dan non-anggota.
§ Pengungkapan
informasi lain seperti kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota
baik yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun dalam
praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi, ikatan koperasi dalam pengembangan
sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan
perkoperasian dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kritik
Kurangnya
pengetahuan tentang koperasi ini membuat mahasiswa kurang mengerti dan tidak
tahu bagaimana koperasi ini sebenarnya sangat penting bagi anggota dan bahkan
non-anggota koperasi itu sendiri.
3.2 Saran
Untuk
memahami lebih lanjut mengenai koperasi ini, diharapkan pembaca lebih mencari
dan membaca dari berbagai sumber berbeda agar dapat memahami dengan seksama apa
saja yang menyangkut koperasi sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar